Sumber: kurio.id
Asian Agri, satu diantara perusahaan Sukanto Tanoto ini udah lama diketahui menjadi produsen minyak sawit paling besar di Asia. Dengan luas kebun gapai 100.000 hektar ditambah lagi 60.000 hektar dalam pola plasma serta 41.000 hektar dalam sistem kerja sama dengan petani swadaya, perusahaan Sukanto Tanoto itu minimal bisa mendatangkan minyak sawit sekitar 1,2 juta ton metrik tiap tahunnya.
Besarnya kemampuan produksi Asian Agri itu pun tidak terlepas dari jumlah pabrik yang dijalankannya. Tapi untuk menjalankan pabrik sejumlah itu, energi listrik yang diperlukan pun tidak sedikit. Buat tersebut, perusahaan Sukanto Tanoto ini membentuk PLTBg untuk penuhi keperluan listriknya. Disamping itu, PLTBg Asian Agri pula direncanakan supaya dapat berikan kebaikan buat lingkungan dan warga kurang lebih.
PLTBg Asian Agri Menggunakan Kotoran Sebagai Sumber Energi
Project pembangunan PLTBg Asian Agri sebuah project besar yang udah berjalan mulai sejak tahun 2015 lalu. Dalam periode waktu 4 tahun, minimal udah ada 10 PLTBg yang tuntas dibuat oleh perusahaan Sukanto Tanoto itu. Angka itu kurang dari 1/2 dari keseluruhan PLTBg yang pengin direalisasikan oleh Asian Agri. Sampai tahun 2020 kelak, Asian Agri membidik ada 20 PLTBg yang tuntas dibikin dan mulai bekerja.
Buat suatu perusahaan, bangun 20 PLTBg bukan soal yang kecil. Tetapi daya magnet dari PLTBg Asian Agri ini tidak sekedar berada dengan jumlahnya yang demikian besar. PLTBg ini adalah sisi dari maksud besar perusahaan Sukanto Tanoto dalam merealisasikan skema produksi yang bertanggungjawab serta zero waste.
PLTBg Asian Agri yang memiliki 1 MW sampai 2,2 MW bekerja dengan memakai POME (Palm Oil Mill Effluent) selaku bahan bakunya. POME sendiri sebagai sampah proses dari produksi minyak sawit. Kebanyakan, kotoran ini difungsikan untuk mengontrol kelembapan tanah serta menghentikan tanah supaya tidak gampang erosi.
Pendayagunaan POME menjadi bahan pendorong PLTBg membikin Asian Agri beberapa langkah lebih dekat dalam merealisasikan prosedur produksi yang bertanggung-jawab. Lewat langkah berikut, perusahaan Sukanto Tanoto itu berperan dalam merealisasikan industri sawit yang terus-terusan.
Tolong Penuhi Keperluan Listrik Warga Kira-kira
Semenjak awalnya, PLTBg Asian Agri didesain supaya bisa memberikan lebih. Bukanlah sekedar penuhi keperluan listrik perusahaan, PLTBg perusahaan Sukanto Tanoto itu pun didesain untuk menolong penuhi kepentingan listrik warga, utamanya yang ada di kurang lebih tempat operasi.
Beberapa PLTBg Asian Agri dibuat dengan kemampuan produksi senilai 2,2 MW. Dari jumlahnya itu, cuma sejumlah 0,7 MW saja yang dipakai buat penuhi keperluan pabrik. Sedang bekasnya atau senilai 1,5 MW, listrik sebesar itu berencana disajikan buat menolong penuhi kepentingan listrik warga kira-kira. Buat distribusinya sendiri, perusahaan Sukanto Tanoto menggamit PT PLN (Persero).
Sampai sekarang ini, PLTBg yang tuntas dibikin dan telah bekerja betul-betul anyar sejumlah 10 unit. Walau demikian angka itu masih akan selalu makin bertambah. Sampai tahun 2020 kelak, Asian Agri menarget sekitar 20 PLTBg mulai bekerja.
PLTBg yaitu satu diantara wujud peran Asian Agri untuk negeri. Peran Asian Agri tak ada batas pada usaha penuhi persediaan listrik penduduk kira-kira. Perusahaan Sukanto Tanoto ini membuat kolaborasi dengan petani swadaya sekalian menolong menaikkan kesejahteraan beberapa petani.
Praktik pertanian yang berkepanjangan selalu digiatkan Asian Agri. Tidak cuma buat kebun yang diatur sendiri, perusahaan Sukanto Tanoto itu lagi memajukan partner petani untuk lakukan hal sama dengan berikan training, kontribusi alat sampai menggerakkan petani untuk mendapat sertifikasi. Dengan berikut ini, Asian Agri menolong petani supaya tambah maju sekalian merealisasikan industri sawit terus terusan.