Penyembuhan Alternatif Tionghoa

Penyembuhan Alternatif Tionghoa

 

Pengunci Hati Pasangan – Metode pengo batan dari dunia barat telah menjadi pilihan pengo batan di berbagai belahan dunia untuk mengo bati penyakit dan cedera. Akan tetapi, metode Penyembuhan Alternatif Tionghoa saat ini menjadi alternatif pengo batan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

 

Sebagai salah metode pengo batan yang sudah dipraktekkan dari jaman dahulu, Pengo batan Alternatif Tionghoa memeriksa fungsi organ tubuh dan bagaimana organ ini berinteraksi dengan organ lain dalam tubuh. Pada intinya, Pengo batan Alternatif Tionghoa berfokus untuk mengo bati orang yang sakit, bukan hanya penyakitnya saja.

 

Berbeda dengan pengo batan dari barat yang menggunakan teori ilmu pengetahuan modern seperti fisika, kimia dan biologi, Pengo batan Alternatif Tionghoa menggunakan pemahaman bahwa penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan antara elemen Yin (negatif) dan Yang (positif).

 

Berbeda dengan pengo batan dari barat yang menggunakan teori ilmu pengetahuan modern seperti fisika, kimia dan biologi, Pengo batan Alternatif Tionghoa menggunakan pemahaman bahwa penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan antara elemen Yin (negatif) dan Yang (positif).

 

Oleh sebab itu, tujuan pengo batan ini yaitu mengembalikan keseimbangan dan keharmonisan tubuh. Aliran Qi (‘chi’) atau energi bio-elektrikal harus dijaga agar tidak terhambat saat melalui titik-titik penting (meridian) dalam tubuh. Pengo batan Alternatif Tionghoa mempertimbangkan faktor genetik, lokasi dan waktu, penampilan (wajah, mata dan warna lidah), bunyi (di dada dan hidung) dan bau (mulut dan badan), kondisi emosi, serta denyut nadi dalam pengo batan pasien.

 

Oleh sebab itu, tujuan pengo batan ini yaitu mengembalikan keseimbangan dan keharmonisan tubuh. Aliran Qi (‘chi’) atau energi bio-elektrikal harus dijaga agar tidak terhambat saat melalui titik-titik penting (meridian) dalam tubuh. Pengo batan Alternatif Tionghoa mempertimbangkan faktor genetik, lokasi dan waktu, penampilan (wajah, mata dan warna lidah), bunyi (di dada dan hidung) dan bau (mulut dan badan), kondisi emosi, serta denyut nadi dalam pengo batan pasien.